Minggu, 02 Oktober 2016

Di Perkosa Minta Lagi 2

Di Perkosa Minta Lagi 2, Malam itu Diana baru pulang jam 10.30 malam, maklum Diana kebagian shift sore. Pulang dari pabrik Diana memang diantar menggunakan jemputan tetapi hanya sampai titik-titik tertentu, sehingga tidak langsung menuju rumahnya dan Diana harus naik ojek lagi untuk sampai ke rumahnya.“Emmmhhh, ngak ada ojek satupun nih…”, dalam hati Diana,Terpaksa Diana berjalan kaki menuju rumahnya yang lumayan masih jauh.







Di Perkosa Minta Lagi 2. Diana pulang menyusuri jalan sepi,“Emmhhh enak lewat pesawah an nih, biar bisa cepat sampai rumah”, ujar Diana.Tepat sebelum pesawah an ada sebuah pos hansip, disana ada empat preman desa yang sedang main kartu mereka adalah Joni, Asep, Saepul dan Jajang. Muka mereka lumayan sangar-sangar apalagi mereka ber empat habis minum-minum.“Eh…liat tuh ada cewe menuju kemari…”, ujar Asep kepada teman-temannya.Otomatis ketiga pemuda pengangguran itu melihat kearah Diana.“Emh… mau kemana neng malam-malam”, ujar Jajang kepada Diana.



Di Perkosa Minta Lagi 2. Diana tidak memperdulikan dan mempercepat langkahnya. Joni melompat dari pos satpam dan mendekati Diana.“Dingin-dingin begini mendingan neng temani kita…he he he…”, sambil berusaha memeluk Diana.“Ihhh… apaan sih…”,Tanpa sengaja Diana menampar muka Joni.Muka Joni merah padam menerima tamparan dari Diana.“Kamu jangan macam-macam”, ujar Joni, seraya mengeluarkan pisau lipat nya dan menempelkan nya di leher Diana.“Maaf kang, saya ngak bermaksud…”,Belum selesai Diana berucap sebuah tamparan dari Joni mendarat di pipinya “Plakkk”.“Sudah Jon… kita garap saja cewe ini…” teriak Jajang dari dalam Pos.Sementara Asep yang sudah berada dibelakang Diana menelikung tangan gadis berjilbab tersebut.“Kita garap dirumah kosong ditengah sawah saja…, biar ngak ada yang tahu”, Saeful berujar sambil mendekati mereka bertiga.







Di Perkosa Minta Lagi 2. Mendengar ucapan-ucapan para berandal an itu wajah Diana pucat pasi.“Jangan…. Tolong lepaskan saya….”, ujar Diana, tampak di ujung kelopak matanya se tetes air mata. Keempat berandal an itu tidak menggubris ucapan Diana, mereka menyeret tubuh Diana ke tengah sawah yang sudah mengering menuju sebuah rumah kosong di tengah sawah tersebut. Diana sempat menjerit meminta tolong, tetapi sebuah tamparan menghentikan teriakan nya.“Diam kamu …., apa kamu sudah bosan hidup”, hardik Joni kepada Diana.


BERSAMBU
NG




Tidak ada komentar:

Posting Komentar