Minggu, 02 Oktober 2016

Di Perkosa Minta Lagi 4

Di Perkosa Minta Lagi 4. “Biasanya pelacur mau apa …”, kembali Asep ikut membentak. Diana hanya diam mukanya tiba-tiba“Pllakkk, Jawab…lonte…”, sebuah tamparan kembali mendarat di wajah Diana.“Ma…mau penis…”,jawab Diana ditengah ke takutannya.“Ini namanya penis cantik.”, Jajang maju sambil mengacungkan penisnya didepan muka Diana. Diana mencoba memalingkan muka tapi kepalanya ditahan oleh Joni.Gelak tawa mewarnai rumah kosong itu melihat Diana yang sedang ter baling kesakitan. Panas rasanya telinga Diana menerima cemoohan dari mereka







Di Perkosa Minta Lagi 4. “Mau ngapain lo liat liat…mo penis gua…minta yang benar dong”, hardik Asep, membuat kuping Diana memanas.“Kang…Boleh sa…saya ngi…ngisap… dan ngejil…jilat… penisnya…”, kata Diana ter bata-bata, menahan rasa amarah di dadanya.“Jilat…dan Emut Cantik…Tapi awas jangan digigit…”Diana secara perlahan memegang penis Asep yang diluar ukuran biasa, diantara mereka ber empat memang penis Asep memang yang terbesar dan ter panjang, Maklum Asep adalah salah satu murid dari Ma Erot,“Ayo, Jilat… jangan Cuma bengong ..”, kata Asep,Diana pun mulai mengeluarkan lidahnya, lidah Diana mulai menyapu ujung penis besar milik Asep,“Ah…. Ya begitu cantik…. Jilat dari pangkal sampai ujung”,





Di Perkosa Minta lagi 4. Diana menjilat penis Asep, mulai dari pangkal sampai ujung penisnya, sesekali ujung lidah gadis berjilbab itu memainkan liang penis Asep, dan buah zakar Asep pun tak luput dari kuluman dan jilatanya.“Ah… Kamu pintar…terus sepong penisku…lonte…”, seru Asep,
Hina an terhadap Diana kini merupakan sanjungan buatnya, yang sedang terangsang. Sementara Asep memegang kepala Diana dan menekan nya supaya penisnya mentok di tenggorokan gadis itu.Sementara itu ketiga temannya tidak tinggal diam, Saeful dan Jajang menggerayangi tubuh indah Diana, sedangkan Joni sedang memainkan jarinya didalam vagina Diana. Joni yang sudah tidak tahan langsung mengarahkan penisnya ke vagina Diana, dengan kasar Joni berusaha memasukan penisnya tersebut dan masuklah kepala penis Joni di vagina Diana yang mulai basah kembali.“Ini hukuman buat kamu…karena tadi menampar aku”, dengan kekuatan penuh dan sambil menahan pinggang Diana, penis milik Joni amblas seluruhnya kedalam vagina Diana dan membuat selaput dara milik gadis berjilbab itu pecah.“Acckkhh…”, terdengar jerit tertahan Diana yang merasakan sakit di vaginanya,namun mulutnya dipenuhi oleh penis Asep yang sedang me maju mundur kan pantatnya seolah sedang bersenggama.







Di Perkosa Minta Lagi 4. Kini gadis berjilbab itu bagai di sandwich, dua lubang dari depan dan belakang dimasuki oleh penis. “plookk…..pllookkk…plookk”, terdengar sangat jelas benturan antara Joni dan selangkangan Diana, semakin lama rasa ngilu di vagina Diana berubah menjadi rasa nikmat yang belum pernah didapatnya. Diana ter larut dalam birahi, membuat dirinya semakin kuat menghisap penis milik Asep.Asep tiba-tiba melepaskan penisnya, sedangkan dibelakang pun Joni menghentikan sodokan terhadap Vagina Diana.“Siapa namamu Neng….”, Tanya Asep kepada Diana,
“Diana, suka di entot…, Diana suka penis ku…”, Tanya Asep kepada Diana.“Emmhh… Diana suka penis…, Diana suka di entot…..”, jawab Diana meluncur begitu saja.Joni pun tersenyum dan mulai menggenjot kembali vagina Diana dengan irama yang cepat.“Ah…, iya…enak…terus”, jerit Diana,









Di Perkosa Minta Lagi 4. Sementara sekarang penis Saeful berdiri tegak di depan Diana, tanpa di komando Diana membuka mulutnya dan mengulum penis milik Saeful.”Ahhh…enak…banget nih…sepongannya..”, oceh Saeful sambil menarik jilbab,“Iya .. pul…disini juga nikmat… seret…”, kata Joni sambil mempercepat genjotan terhadap Diana. Saeful yang memang sudah ingin ereksi tak lama kemudian memuntahkan sperma nya di mulut Diana“Ahhhh…”, seru Saeful sambil menekan kepala Diana hingga mentok di selangkangan nya. Diana langsung menelan sperma yang tertumpah di mulutnya, dan penis Saeful di jilat nya hingga bersih.“Wah,cewe ini doyan  juga…..”, ujar Jajang yang belum kebagian dari tadi. Wajah Diana memerah malu, tapi itu tidak lama, karena dorongan birahi dari belakang semakin gencar. ”Ahhhhh…”, Diana memuntahkan kembali cairan cintanya. Seraya Joni mengeluarkan penisnya. Terlihat cairan cinta bercampur darah perawan dari Diana.


BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar